"Visi kami adalah mewujudkan suatu 'Sikap Positif' terhadap Keselamatan Kerja yang, pada gilirannya, akan membuat para karyawan bertindak dengan cara yang Aman. Melalui penekanan tindakan positif sehari-hari, sikap-sikap dan tingkah-tingkah laku positif ini akan didukung dan digalakkan. Melalui proses komunikasi positif kami, para karyawan juga akan didorong untuk memperbaiki Keselamatan Kerja dan menerapkan prinsip-prinsip ini di dalam semua aktivitas mereka, baik di Tempat Kerja, di Rumah maupun di dalam Masyarakat." Jim Burns, Founder and President of PASS Inc.
Sistem Positif Keselamatan Kerja (PASS) adalah suatu proses Keselamatan Kerja dinamis yang membantu manajemen lini untuk mendorong, mendukung dan menekankan tingkah laku, aktivitas dan sikap Aman. Sistem ini menciptakan suatu lingkungan Keselamatan Kerja positif, yang mendukung kebiasaan-kebiasaan Keselamatan Kerja para karyawan dan mendorong para karyawan untuk mengungkapkan ide-ide mereka mengenai perbaikan-perbaikan Keselamatan Kerja. Proses PASS membentuk dan mendukung:
Melalui proses prositif dan proaktif ini, cidera diturunkan sehingga menguntungkan para karyawan dan keluarga mereka. Peningkatan dramatis dalam hal Keselamatan Kerja tidak hanya menguntungkan para karyawan tetapi juga kinerja keseluruhan Perusahaan. Selama rapat-rapat tim/kru harian singkat, para karyawan mendiskusikan bagaimana hari sebelumnya dan apa yang akan mereka lakukan hari ini, dalam kaitannya dengan Keselamatan Kerja. Mereka juga menilai kinerja Keselamatan Kerja Tim mereka sendiri dalam bagan hari kerja aman sehingga mereka bisa menerima umpan balik positif, mengidentifikasikan kecenderungan dan mendukung standar-standar Keselamatan Kerja mereka. Keterlibatan dan pengembangan Supervisor Lini Pertama sangat penting bagi kesuksesan keseluruhan proses.
Konsep dan falsafah yang berkembang menjadi Sistem Positif Keselamatan Kerja diperkenalkan di Tambang Sullivan milik perusahaan Cominco di pertengahan tahun 1980-an oleh James S. Burns, seorang konsultan Canada. Prototipe awal dan masih dalam bentuk kasar ini mencapai hasil-hasil yang berarti, dan pada awal tahun 1990-an disempurnakan menjadi Sistem Positif Keselamatan Kerja dengan komponen-komponen proses utama dan pendekatan implementasi unik Jim Burns. PASS didasarkan pada konsep-konsep Ketidakberdayaan yang Dipelajari, Penekanan Positif (pembentukan tingkah laku) dan Terapi Intervensi, yang dipelajari oleh Jim Burns selama enam tahun di Universitas Victoria dan Calgary.
Sejak itu, Jim Burns dan para rekan kerjanya sudah bekerja dengan puluhan ribu orang di ratusan perusahaan yang bergerak dalam bidang Sumber Daya Alam dan Industri Berat, seperti pertambangan, pabrikasi, bongkar muat kapal, transportasi dan konstruksi, di Kanada, Australia, Indonesia, Vietnam, Selandia Baru, Jamaica, Tanzania, Malaysia, Argentina, Pakistan, Peru, Chile, Spanyol and Amerika Serikat.
PASS adalah suatu proses dinamis yang memastikan pengalihan semua teknologi PASS kepada Klien. Ketergantungan klien pada kepakaran konsultan tidak diinginkan dan bukanlah sasarannya. Tujuan PASS adalah untuk menciptakan hubungan yang mengembangkan "rasa memiliki" dan "pengelolaan" proses PASS oleh klien. Konsultan memberikan pelatihan, bimbingan, pemantauan dan evaluasi bagi perusahaan klien. PASS terdiri dari Diskusi Singkat Keselamatan Kerja, Pemetaan Hari Kerja Aman yang ditentukan oleh kru, Sistem Pelaporan Turun ke Bawah, Pengamatan Positif dan Diskusi Singkat Perbaikan Keselamatan Kerja.
Tujuan utama PASS adalah penciptaan “perbaikan yang berkesinambungan” dalam hal Keselamatan Kerja, sehingga jumlah kecelakaan dan cidera yang menyebabkan hilangnya waktu kerja pada para karyawan bisa diturunkan secara drastis. Proses PASS menciptakan suatu iklim Keselamatan Kerja positif, meningkatkan kebiasaan kerja, meningkatkan pertanggungjawaban manajemen lini atas Keselamatan Kerja dan meningkatkan keterlibatan kru (yang membangun komitmen karyawan yang lebih kuat terhadap Keselamatan Kerja). Kombinasi ini menghasilkan perbaikan yang dramatis dalam kinerja Keselamatan Kerja di seluruh operasi.
Kesuksesan jangka pendek dicapai melalui pemanfaatan Tim Manajemen PASS, sedangkan kesuksesan jangka panjang dijamin dengan pengembangan dan penciptaan sistem-sistem di dalam organisasi untuk mendukung PASS. Dua faktor kunci kesuksesan implementasi PASS adalah, pertama, komitmen Tim Manajemen terhadap proses manajemen positif. Kedua, keterlibatan/pengembangan Supervisor ke arah sikap positif dan pendekatan untuk mencapai/menjembatani perbaikan-perbaikan.
Perlu diingat bahwa PASS tidak didisain sebagai sistem keselamatan yang “berdiri sendiri”. Hasil-hasil maksimum akan dicapai bila PASS dikombinasikan dengan sistem-sistem keselamatan kerja tradisional seperti sistem Pengendalian Kerugian Bintang Lima, Dupont atau Kasus Kasus Keselamatan Kerja. PASS adalah langkah pertama dan penting menuju “Manajemen Positif” dan benar-benar merupakan sarana pertukaran budaya. Proses ini memberi kepercayaan kepada para karyawan, di semua bidang dan pada setiap level organisasi, untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Kerja, dan oleh karena itu memiliki dampak yang positif terhadap iklim kerja operasi mereka.